Hilir Mudik Ambulance di TPU Rorotan Seiring Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta

    Hilir Mudik Ambulance di TPU Rorotan Seiring Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta

    JAKARTA--Lahan kosong yang dikelilingi hamparan sawah di Rorotan, Cilincing Jakarta Utara, merupakan salah satu lahan sawahnya yang terluas di DKI Jakarta. Lahan ini digarap oleh petani padi. Namun kini lahan tersebut dipenuhi hamparan liang kubur jenazah korban Covid-19.

    Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah membuka sejumlah lahan pemakaman khusus untuk rujukan jenazah pasien Covid-19. Salah satunya TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur yang telah menampung lebih dari 4.700 jenazah Covid-19.

    Kini area untuk pemakaman jenazah Covid-19 yang tersedia di TPU itu telah penuh. saat ini pemakaman jenazah Covid-19 diarahkan ke Rorotan, Jakarta Utara.

    Data pemakaman menggunakan protokol Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan signifikan pada Juli 2021. Peningkatan itu bahkan mencapai 10 kali lipat jika dibandingkan pada Mei 2021 atau bulan-bulan sebelumnya.

    Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan bahwa pada Rabu lalu para petugas memakamkan jenazah dengan menggunakan protokol Covid-19 hingga mencapai 306 jenazah.

    ”Angka tersebut bukan sekadar angka statistik, melainkan kondisi yang sangat menyedihkan yang benar-benar dialami Ibu Kota”.ujar Anies didampingi Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengunjungi TPU Rorotan, Kamis sore, ( 15/7/ 2021)

    Dalam kesempatan itu, Gubernur Anies Baswedan juga membagikan makanan kepada petugas pemakaman dan meminta untu menjaga stamina dan kesehatan.

    TPU Rorotan mulai berfungsi pada Maret 2021 dengan rencana awal disiapkan 1.500 petak makam jenazah pasien Covid-19 di atas lahan seluas 8.000 meter persegi.

    Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Kota Administrasi Jakarta Utara, telah menerjunkan 18 petugas untuk proses pemakaman jenazah Covid, , termasuk 4 petugas keamanan. Ke depannya, TPU Rorotan akan ditata seperti TPU lainnya.

    Sementara itu, Sebanyak 20 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, meninggal dunia dalam 24 jam terakhi, yakni dari Kamis (15/7/2021) pagi hingga Jumat (16/7/2021).

    Humas RS Wisma Atlet Kemayoran, Kolonel Mintoro Sumego MS, mengakui ada kenaikan jumlah pasien meninggal dalam beberapa waktu terakhir.

    ”Jumlah pasien yang meninggal di RS Wisma Atlet sejak awal pandemi tercatat sebanyak 405 orang. Namun per Jumat pagi ini, jumlah pasien yang meninggal dunia telah bertambah jadi 425 orang. Artinya ada penambahan 20 pasien meninggal dunia hanya dalam waktu 24 jam” ujarnya.

    Menurut Mintoro, RS Wisma Atlet tak hanya menerima pasien gejala ringan dan sedang tetapi juga yang bergejala berat. Jumlah pasien yang gejala beratnya meningkat, otomatis kematiannya jadi lebih tinggi.

    kondisi ini sudah terjadi sejak adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya. Penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19 membuat RS Wisma Atlet harus ikut merawat pasien gejala berat.(hy)






    jakarta
    Heriyoko

    Heriyoko

    Artikel Sebelumnya

    HIPPI DKI Jakarta : Perpanjangan PPKM Darurat,...

    Artikel Berikutnya

    BST Cair, Warga Ibukota Rela Antre di ATM...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami